Soal UKTTK Farmasi Komunitas 2016 Part II

KASUS Soal UKTTK Farmasi Komunitas 2016 Part II :

Anak RS mengalami mata merah karena iritasi debu pada saat bermain dengan teman temannya. Lama kelamaan bola mata terasa gatal dan panas. Kemudian sang Ibu pergi ke apotek dan menanyakan cara mengobati mata merah tersebut kepada Tenaga Teknis Kefarmasian di Apotek dekat rumahnya. Sang Ibu mendapatkan obat tetes mata.

PERTANYAAN SOAL :

7. Bagaimana cara penyimpanan obat tetes mata yang benar setelah kemasan dibuka?

    A. Batas akhir penyimpanan selanjutnya adalah 5 hari

    B. Batas akhir penyimpanan selanjutnya adalah 1 bulan

    C. Batas akhir penyimpanan selanjutnya adalah 1 minggu

    D. Batas akhir penyimpanan selanjutnya adalah 2 minggu

    E. Batas akhir penyimpanan selanjutnya adalah sampai waktu kadaluarsa berakhir

Penandaan obat tetes mata pada etiket tertera ”tidak boleh digunakan lebih dari satu bula setelah dibuka” dikarenakan dapat menungkinkan terjadinya kontaminasi dengan udara bebas yang menyebabkan tetes mata rusak akibat kontaminasi mikroba ( Anonim, 1993).
Jadi jawabannya (B)

KASUS :

Codein merupakan salah satu obat golongan narkotika yang dapat digunakan sebagai antitusif. Pemerintah mengatur dan mengawasi penggunaan obat-obat narkotika untuk mencegah penyalahgunaannya. 

PERNYATAAN SOAL :

8. Bagaimana pelaporan penggunaan obat tersebut?

    A. 1 bulan sekali

    B. 2 bulan sekali

    C. 3 bulan sekali

    D. 6 bulan sekali

    E. 12 bulan sekali

Setiap Apotek wajib membuat, menyampaikan, menyimpan laporan berkala obat Narkotika setiap bulannya dan paling lambat dilaporkan pada tanggal 10 dari setiap bulannya.
Laporan bulanan harus dikirimkan oleh pihak Apotek kepada Dinas Kesehatan dengan tembusan kepada:
a. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
b. Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan setempat.
c. Arsip Apotek.
Tujuan pencatatan dan pelaporan obat Narkotika ialah agar tersedianya data mengenai jenis dan jumlah obat Narkotika, penerimaan, persediaan, pengeluaran/penggunaan, dan data mengenai waktu dari seluruh rangkaian kegiatan mutasi obat ( referensi: Dinkes; BPOM).
Jadi jawabannya (A)

KASUS :
Rumah Sakit B, berencana menyusun kebutuhan obat tahun 2017 berdasarkan metode ABC.

No	Nama Obat	Kemasan	Harga	Kuantum
1	Amoksisilin	100 kaps/botol	37.000	900
2	Kloramfenikol cap	250 kaps/botol	38.275	400
3	Ringer laktat	500 ml/botol	4.579	3000
4	Cefadroksil	100 tab/botol	65.000	120
5	Cefotaksim Injeksi	30 ampul/kotak	20.681	20

PERTANYAAN SOAL :
9. Obat manakah yang termasuk ke dalam Kategori C?
    A. Amoksisilin
    B. Kloramfenikol
    C. Ringer Laktat
    D. Cefadroksil
    E. Cefotaksim Injeksi

Penjelasan lebih jelasnya kalian bisa lihat jurnal yang bisa di download dihalaman paling bawah.
Jadi jawabannya (C)

Baca juga : Soal UKTTK 2016 Part III


KASUS :
Seorang pasien mengeluh nyeri dada sejak kemarin. Kemudian, pasien berobat ke poli jantung dan mendapatkan resep berupa ISDN tablet SL.

PERTANYAAN SOAL :
10. Bagaimana informasi cari pemakaian obat tersebut?
      A. Obat dikunyah
      B. Obat diminum setelah makan
      C. Obat diminum sebelum makan
      D. Obat diletakkan dibawah lidah
      E. Obat tidak boleh diminum bersama obat lain

Beberapa rute pemberian obat ketika rute oral tidak dapat digunakan, missal :
a. Sublingual ( Hisap dibawah lidah )
b. Bukal ( Di antara gusi )
c. Rektal ( Dubur )
d. Okular (mata)
e. Otic (telinga)
f. nasal ( dikabutkan supaya bisa dihirup dan diserap membrane mukosa tipis yang melapisi saluran hidung )
g. Inhalasi ( dikabutkan dan dihirup melalui mulut melalui tenggorokan dan ke paru-paru ), dan lain-lain.
Jadi jawabannya (D)

KASUS :
Instalasi Rawat Inap RS X menggunakan sistem Unit Dose Dispensing (UDD) dalam menyerahkan obat kepada pasien.

PERTANYAAN SOAL :
11. Apakah kelebihan sistem tersebut dibanging yang lain?
      A. Lebih ekonomis bagi pasien
      B. Lebih ekonomis bagi rumah sakit
      C. Lebih efisien sumber daya bagi rumah sakit
      D. Memudahkan tenaga kesehatan lain dalam pengambilan obat
      E. Bentuk stok yang diberikan kepada pasien dalam jangka waktu tertentu.

Beberapa sistem penyerahan obat kepada pasien misal :
a. Individual Prescribing (Resep Individu)
b. Unit Dose Dispensing (UDD) (Resep tunggal)
Sistem distribusi Unit Dose Dispensing (UDD) sangat dianjurkan untuk pasien rawat inap mengingat dengan sistem ini tingkat kesalahan pemberian Obat dapat diminimalkan sampai kurang dari 5% dibandingkan dengan sistem floor stock atau Resep individu yang mencapai 18%. Selain itu juga dapat menghemat biaya bagi pasien.
c. Floor Stock
Untuk penjelasan Individual Prescribing dan floor stock dicari sendiri ya gaes ^_^
Jadi jawabannya (A)

KASUS : 
Seorang pasien datang ke Apotek dengan membawa resep untuk Tn. Wijaya (45 tahun).

Iter 3x

R/    Simvastatin       10 mg    No. VII

      S 1 dd o nocte 1 tab

PERTANYAAN SOAL :

12. Berapa kali pasien dapat menebus resep tersebut?

      A. 1 Kali

      B. 2 Kali

      C. 3 Kali

      D. 4 Kali

      E. 5 Kali

Tanda Iter (Iteratie) ditulis dokter bila menghendaki agar resepnya diulang.
Misal Iter 3x artinya resep tersebut dapat ditebus/dilayani 1 + 3 = 4 kali ulang.
Jadi jawabannya (D)

Berikut Jurnal Analisis ABC untuk referensi Soal No. 9 ya gaes.

Jurnal 1
Jurnal 2

NB : Jangan lupa untuk selalu cek dan ricek ya teman - teman untuk jawabannya. Thanks yang udah mampir dimari , yuk sukses UKOM dengan nilai yang memuaskan.